Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Di Bawah Matahari yang Sama

Hari berganti lagi, matahari pagi bersinar hangat seperti biasa. Semua orang punya kesibukan masing-masing di gang sempit kampung itu. Ada yang bersiap sekolah, bekerja, memasak, menyapu, berjualan sayur, belanja. Di antara gerak cepat orang pagi itu menjemput takdir dan mengukir garis kehidupannya, langkah-langkah gontai seorang ibu-ibu gendut menghantar bungkusan mukena kecil kepada bu guru Liza, “Punya Rani ketinggalan”, katanya sambil mengulurkan tangan. Bu guru Liza mengambil mukena dari tangan adiknya itu, nanti dia akan berikan kepada Rani, keponakannya, di kelas 4 SD Islam. Mereka berpapasan dengan Lina yang dibonceng anaknya. Bungsu dari tiga bersaudara itu akan bekerja di kota, setiap hari.  Liza dan Lina saling bertukar senyum, sedikit sekali, terlihat terpaksa. Yang ada di kepala Lina hanya keprihatinan, mungkin sedih, bahkan sedikit kecewa. Ga tahu kalau bu guru Liza. Lihatlah si tengah, Lida, apa yang dia lakukan setiap hari di rumah? Menjadi single parent s