Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Atas nama ikhtiar

Ini tentang curhat saya mencari model pengobatan yang nyaman dan menenangkan. Nyaman, ketika kita bisa berobat dan berkonsultasi dengan dokter secara tenang, menenangkan karena observasi nya berdasar. Dahulu, sewaktu bpjs belum diwajibkan, perusahaan tempat suami bekerja mengasuransikan kami sekeluarga di perusahaan asuransi swasta. Saat itu, kami tak perlu khawatir ketika perlu penanganan darurat (walau sebatas versi kami). Contohnya, waktu si kakak yang berusia 2 tahun, panas selama 2 hari, ga mau makan, kepleset dan muntah-muntah, kami langsung bawa dia ke igd rs internasional. Rawat inap 3 hari, diinfus, pulang alhamdulillah sudah sehat. Ga perlu ditolak di puskesmas karena datang tengah malam sementara kondisinya bukan termasuk kriteria gawat. Setelah era bpjs, perusahaan suami 'hijrah' dan sejak saat itu, alhamdulillah sekeluarga kami sehat, cukup berobat ke klinik 24 jam yang terjangkau di dekat rumah. Lho ... kenapa engga ke puskesmas? Berobat ke puskesmas itu han