Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Orang Cerdas Itu ...

Orang cerdas itu percaya dirinya tinggi. Mungkin kepercayaan dirinya itu terbangun karena pemikirannya di atas kertas selalu terbukti bernilai tinggi. Atau, mungkin pendidikan di keluarga nya sukses membangun kepercayaan diri sehingga menghasilkan kecerdasan yang tinggi. Tapi ... mmm ... kadang-kadang, saking percaya dirinya, dia sangat yakin pendapatnya paling benar. Sementara pendapat orang, selalu ada argumentasi untuk melemahkannya. Hebat, bukan? Tapi juga ... kadang berdampak pada pekerjaan. Dia jadi aneh melihat hasil pekerjaan orang yang rasanya jauh di bawah standar pekerjaannya. Si A engga level , si B payah, si C low quality ... Well , karena cerdas, dia dengan mudah menemukan hal penting. Sementara orang lain, harus bersusah payah dulu memahami substansi berjam-jam, bahkan hitungan hari. Karena pintar juga, dia dipercaya melaksanakan banyak tugas. Tugas-tugas yang jumlahnya di atas standar ini, membuktikan bahwa dirinya penting. Jadi, jangan interrupt untuk hal-hal ya

Senandung Anak-anak

Rupanya, Ibu sudah mulai lupa senandung yang pernah dibuatnya untuk tante dan anak-anak. Hmm ... daripada lupa beneran, sebaiknya ditulis di sini. Paling ga, kalo nada nya lupa, liriknya masih ingat. Zahid Kau, ku beri nama Zahid supaya Senantiasa sederhana dalam kehidupan di dunia. Rendah hati seperti Rasulullah, selalu cinta Allah Mengutamakan akhirat, anakku semoga engkau selamat. Mubasyiran Mubasyiran, engkau lah pembawa kabar gembira Penyenang hati ayah dan bunda. Mubasyiran, jadilah anak yang bertakwa, Taat pada Allah dan Rasul-Nya. Bunga yang utama Engkau lah bunga yang utama Cerdas dan ceria pula. Engkaulah bunga yang utama Semoga Allah memberi rahmat-Nya. 🌾

Kamu pernah jatuh cinta?

Kalau ada seseorang yang kita kagumi, seperti Neng waktu SMP dulu ... hidup campur aduk rasanya. Semangat, patah hati, penasaran, tapi malu mengungkapkan. Apalagi, yang kita kagumi bukan orang yang biasa kita akrabi sehari-hari. Hanya bisa memendam perasaan jauh di lubuk hati, diam-diam mengamati, sambil pelan-pelan menyebut namanya. Puluhan tahun kemudian, ketika hidup tidak hanya melulu berisi jatuh cinta, Neng menemukan pengalaman semacam jatuh cinta. Penuh harap, kekhawatiran, merasa sangat bergantung, sampai merasa harus terus membisikkan nama-Nya. Sayangnya, Neng masih merasa malu-malu mengakui kalau dia jatuh cinta. Jangan-jangan, apa yang dilakukannya hanya sekedar karena dia teramat sangat bergantung dan perlu menguatkan diri. Hidupnya, sebenarnya ga susah-susah amat. Penghasilannya cukup untuk membantu Abang          menopang keluarganya agar seimbang. Tapi, sumpah ... dia pernah mengalami masa terberat dalam hidupnya. Ketika itu dia merasa terjebak dalam suasana kerj

Memuliakan Istri? Emang Bisa?

Hari itu, atau lebih tepatnya, malam – senin malam – itu, waktu beranjak menunjukkan pukul 21.15 waktu ruang badan anggaran DPR RI. Sudah sembilan jam lebih Neng bersama rombongan wakil Pemerintah menunggu skors sidang belanja pemerintah pusat dicabut. Dari desas-desus yang beredar, para anggota dewan yang terhormat sedang melakukan lobi realokasi dari penghematan belanja. Neng inginnya sih pulang, karena mulainya saja tidak jelas, apalagi selesainya. Jam berapa dia akan pulang? Tapi,   bahan tayangan yang menjadi tanggung jawabnya kali ini ada sesuatu yang di luar kebiasaan dan dia merasa punya tanggung jawab moral untuk mengawal sampai proposal itu mulus disetujui. Jadilah dia harus bertahan. Di antara kejenuhan menunggu , kelelahan yang menggerogoti semangat, dan kantuk yang mulai menggerus kesadaran, seorang kawan menyodorkan telepon seluler pintar nya. Dia menunjukkan update status rekannya yang lain, “Muliakanlah istri, maka rizki mu akan lancar” dengan latar belakang   foto s

Inilah Banjarmasin

Setelah hasil koordinasi dengan Kopertis yang menguras emosi, rombongan panitia sosialiasi APBN yang terakhir di tahun 2014 berangkat juga ke Banjarmasin. Dari target 60 peserta yang diundang, baru 25 peserta yang positif mengkonfirmasi keikutsertaan mereka. Seharusnya, 35 peserta lagi berasal dari Perguruan Tinggi Swasta di wilayah sekitar Banjarmasin  yang dikoordinasikan Kopertis. Jumat sore kami baru mendapat kepastian dari Kopertis bahwa mereka sudah percaya kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan oleh instansi Pemerintah.  Mereka berjanji akan mengoordinasikan peserta dari Perguruan Tinggi Swasta. Ahhh ... sudah dulu lah memikirkan kegiatan sosialisasi. Neng ingin tahu Banjarmasin seperti apa? Masih banyak hutan kah? Jalannya sepi membentang mulus kah? Sungai-sungai mengapit kota kah? Dan bayangan eksotis lainnya tentang kota di wilayah tengah Indonesia itu. Senin, 13 Oktober 2014 pukul 14:20 WITA, rombongan tiba di bandar  udara Syamsuddin Noor. Dan ... Neng merasa ada y

Hallooo ... Tertarik Ikut Sosialisasi?

(Bagian 2) Acara sosialisasi APBN 2015 akan diakhiri di provinsi Kalimantan Selatan, tepatnya di Banjarmasin. Target sosialisasi ini adalah Dosen dan mahasiswa, bukan PNS. Kenapa? Karena civitas akademika dianggap wakil masyarakat (meskipun dari institusi negeri) dan PNS adalah wakil pemerintah. Petinggi kami ingin APBN lebih dikenal masyarakat dan berasumsi PNS yang bagian dari Pemerintah seharusnya sudah tahu. H-11 ... Neng menjajagi nomor-nomor telepon dua universitas negeri, kopertis, dan kantor wilayah Dirjen perbendaharaan. Yang terakhir untuk menjajagi kerja sama meminta satu narasumber lagi. Nomor-nomor tersebut dia peroleh dari website resmi institusi tersebut. Jadi, dia harus memastikan nomor itu masih aktif dan ... mencari pihak di masing-masing institusi yang bisa dia hubungi untuk memantau undangannya nanti. Kepala Kanwil menyambut antusias. “Silakan dikirim undangannya, mbak. Nanti saya tugaskan staf saya menghubungi mbak kalau perlu bantuan”. Yang lainnya, Ne