Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Kebaikan Hati Pemicu Inflasi ??

Judulnya provokatif banget ya? Hahaha ... ini sekedar pengamatan ekonom ala-ala macam Neng atas fenomena teori ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Waktu kuliah, Neng diperkenalkan dengan istilah: cost push inflation dan demand pull inflation , atau secara singkatnya, ada dua pemicu inflasi yaitu kenaikan biaya produksi atau kenaikan permintaan. Karena inflasi akan jadi sentral pembahasan di curahan hati kali ini, pengertian inflasi perlu dibatasi menurut tulisan ini, yaaa. Jangan dibandingin dengan teori ekonomi betulan, karena namanya juga ekonom ala-ala, belom jadi ekonom betulan. Jadi, kita sama kan dulu pengertian inflasi sebagai kenaikan harga suatu barang dan jasa pada suatu waktu tertentu. Objek pengamatan juga kita batasi, yaaa ... yaitu tarif bajaj dari stasiun tanah abang ke jalan DR. Wahidin Raya. Tarif bajaj ini fenomena yang mudah diamati dan dicerna karena banyak digunakan, apalagi oleh pengguna kereta yang perlu kendaraan tumpangan dari stasiun menuju kantornya.

The Special One Saja Terlihat Gagal, Apatah Neng???

Tadinya Neng  fikir promosi di tempat yang berbeda tugas, fungsi serta cara kerjanya, adalah tantangan yang menggairahkan. No no no … ketika saat itu tiba, Neng malah gemetar, cemas, dan takut karena semua proses kerjanya begitu gelap baginya. Neng benar-benar belum punya pengetahuan, bahkan yang paling azasi tentang pekerjaan di unit baru ini. Jadilah Neng seperti orang gagal. Proses pembahasan RPP yang berkali-kali dalam waktu hampir setahun, Kementerian/Lembaga yang sulit dikoordinasikan, proses pencairan yang sering melibatkan mereka di sisi perencanaan, protes pelaksanaan Kementerian/Lembaga terkait ijin penggunaan, pelaksanaan pengelolaan kegiatan, atau pertanyaan-pertanyaan yang sama namun selalu diulang : mana PNBP, dan mana yang bukan. Belum lagi, tugas mengarahkan kolega bawahan, mendisposisi, atau memberdayakan mereka ketika kelihatan menganggur. Rasanya, hanya doa-doa yang Neng panjatkan yang bisa membuatnya bertahan sampai satu tahun mengemban tugas ini. Neng masih ber

Semoga Allah Memuliakan mu Hari Ini

Sudah sejauh ini perjalanan hidup Neng, dan dia baru benar-benar menyadari apa hakikat ujian itu. Telah lewat 37 tahun, dan dia baru bisa menerima kenyataan bahwa hakikat perjalanan kehidupan adalah ujian, dengan segala rasa pahit dan manis nya. Sayangnya, Neng baru belajar menerima kenyataan hidup adalah ujian, belum masuk tahap belajar apalagi mengerti bagaimana caranya menghadapi ujian. Jika diuraikan semua perjalanan hidupnya, astagfirullah, rasa-rasanya sepanjang yang dia mampu ingat, dia lebih banyak berkeluh kesah kepada Allah. Tidak bersyukur kah Neng? Karena ternyata, bukan hanya sabar saja yang sulit dikerjakan, tapi bersyukur juga. Karena ujian membutuhkan kesabaran, dan syukur harus senantiasa ada bersama kesabaran itu. Dari panjangnya perjalanan yang sudah ditempuhnya, Neng baruuu saja bisa mengembalikan semua kesulitan dan permintaan pertolongan kepada Allah. Berusaha untuk tidak menyesali ketetapan yang sudah terjadi dan di jalaninya. Lalu, terpatah-patah melafalka