Semoga Allah Memuliakan mu Hari Ini


Sudah sejauh ini perjalanan hidup Neng, dan dia baru benar-benar menyadari apa hakikat ujian itu. Telah lewat 37 tahun, dan dia baru bisa menerima kenyataan bahwa hakikat perjalanan kehidupan adalah ujian, dengan segala rasa pahit dan manis nya. Sayangnya, Neng baru belajar menerima kenyataan hidup adalah ujian, belum masuk tahap belajar apalagi mengerti bagaimana caranya menghadapi ujian.

Jika diuraikan semua perjalanan hidupnya, astagfirullah, rasa-rasanya sepanjang yang dia mampu ingat, dia lebih banyak berkeluh kesah kepada Allah.
Tidak bersyukur kah Neng?

Karena ternyata, bukan hanya sabar saja yang sulit dikerjakan, tapi bersyukur juga. Karena ujian membutuhkan kesabaran, dan syukur harus senantiasa ada bersama kesabaran itu. Dari panjangnya perjalanan yang sudah ditempuhnya, Neng baruuu saja bisa mengembalikan semua kesulitan dan permintaan pertolongan kepada Allah. Berusaha untuk tidak menyesali ketetapan yang sudah terjadi dan di jalaninya. Lalu, terpatah-patah melafalkan pujian untuk Nya dan meraba-raba apa yang bisa dia lakukan sebagai wujud rasa syukur itu.

Tapi, Neng belum bisa mengungkapkan syukurnya atas segala nikmat yang datang bersama kesulitan yang dia alami. Semoga Allah menuntunnya dengan hidayah, semoga Neng selalu mendapat hidayah, dan semoga berakhir dalam hidayah. Aamiin.

Dan momentum insyaf ini ingin Neng manfaatkan untuk mendukung Abang, suaminya. Selama ini, dia hanya mengira Abang kurang gigih berusaha, tidak mau berubah, sehingga Neng harus menepikan mimpi ‘di rumah saja’. Neng fikir, kalau sudah di rumah saja, hidupnya akan menjadi tenang. Hehehe …

Padahal, Abang pasti juga sedang menghadapi ujian, baik itu di kantor, lingkungan, apa lagi di rumah (bisa jadi, ujian terbesarnya adalah istrinya … hehehe). Jadi, sekarang, selain fokus meminta kepada Allah agar dimudahkan segala urusannya, Neng juga harus fokus mendoakan Abang. Semoga Abang dirahmati Allah, semoga Abang diberkati Allah, semoga Abang selalu diberi kemudahan oleh Allah, semoga Abang dimuliakan Allah. Aamiin, aamiin, ya Allah, ya Rabb al ‘aalamiin.

Maaf ya, Bang … kemana saja Neng selama ini? Perjalanan batin masing-masing orang kan beda ya? Dan terima kasih sudah mau bersabar bersama Neng dengan segala tuntutannya, Bang. Semoga Abang dimuliakan Allah. Aamiin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjernihkan Nurani

Assalaamu'alaikum, Krisna

Demi Buah Salak