Kerja Cari Duit

Hampir  setahun lalu sebelum Ramadhan, Neng duduk manis di pojok lobby gedung OJK. Syukurnya, bukan dalam rangka menunggu giliran wawancara kerja.
Heheheh … Saat itu ada tarhib Ramadhan dengan pembicara Bunda Neno yang temanya tentang “Ibu Muslimah yang Bekerja”. 

Meski datang agak terlambat karena lokasi keberangkatan yang cukup jauuuuuh, tapi Neng ga ketinggalan saat penting. 

Yaitu ketika Bunda Neno berkata,”Ibu-ibu yang dimuliakan Allah, pernah kah kita mendengar anak kita bertanya,’Mama, kenapa mama harus bekerja?’”

 “Lalu kita jawab,’Mama cari uang, Nak. Untuk beli susu

“Jawaban ini, ibu-ibu, mengajarkan anak kita menjadi materialistis. Ibunya pergi bekerja hanya untuk beli susu”.

“Kalau kita niatkan bekerja dengan kesungguhan untuk bersedekah kepada keluarga … ck…ck… Kita adalah pejuang, Ibu-ibu”. Begitu kata beliau.

“Jadi, setiap pagi, ketika berpamitan dengan anak kita, bilang bu,’Nak, ibu pamit ya. Ibu mau berjuang dulu’”.

Well … meski pun sudah pernah mendengar bahwa nafkah yang diberikan wanita kepada keluarganya adalah sedekah, tapi rasanya harus berkali-kali diingatkan. Supaya tidak lupa, tidak salah orientasi, tidak jadi demotivasi.

Lupa? Iya, lah … Ga jarang muncul juga sikap merasa telah memberi segalanya: tenaga, fikiran, materi ... tapi apa menerima hal sebanding?   

Empati dari anak, misalnya. Cuci piring setelah makaaan, saja. Atau membantu memasukkan pakaiannya yang telah disetrika di lemari. Belum suami yang cuek, dan terus berfikir  tugas domestik rumah adalah kewajiban istri. Berfikir, istri bekerja sebatas pengaktualisasian diri. Tidak pandai introspeksi seberapa besar bantuan si istri secara materi. Ditambah lagi, si mbak asisten yang tidak cakap, sering gonta-ganti, atau sakit-sakitan. Sungguh, menjadi wanita bekerja berarti menjelma menjadi perempuan super: sebagai pekerja, ibu, istri yaaaanggg harus tetap menjaga suasana nyaman di rumah meskipun fisik dan batin begitu lelahnya. Wowww ... perlu perjuangan lebih untuk ikhlas. Supaya, yang katanya pahala menginfakkan nafkah untuk keluarga tidak hangus terbakar.

Jadi, benar sekali kata bunda Neno. Ibu bekerja itu bukan sekedar cari duit, buat beli susu, bantu biaya sekolah, kasih uang jajan, bayar gaji ‘mbak’, uang bensin ojeknya adek, bayar tagihan listrik. Ibu bekerja itu untuk mencontohkan : berjuang dengan sabar, berjuang dengan ikhlas.

Berat ya Buuuuu? Tapi buat Neng, itu yang membuatnya jadi spesial ~_^

*salam ibu hebaatttt!🌾


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjernihkan Nurani

Assalaamu'alaikum, Krisna

Demi Buah Salak